Asy-Syaikh Shalih Al-Luhaidan ditanya, “Ada seorang penuntut ilmu bermujalasah (duduk dan berteman) dengan Ahlus Sunnah dan juga dengan Ahlul Bid’ah, ia berkata: Cukuplah umat berpecah, aku akan duduk dan berteman dengan semuanya.
Beliau menjawab, (orang ini adalah mubtadi’), barangsiapa yang tidak membedakan antara al-haq dan al-bathil, lalu mengira bahwa perbuatan ini bertujuan menyatukan kalimat (muslimin) maka inilah yang disebut kebid’ahan. Kita memohon kepada Allah agar memberikan kepadanya hidayah. na’am.
[sumber: Kaset rekaman pelajaran selepas sholat shubuh di Masjid Nabawi tanggal 23/10/1418 H ]
Sumber: Sahab
[…] sumber: https://warisansalaf.wordpress.com/2010/03/20/tidak-mengapa-duduk-dan-berteman-dengan-ahlul-bidah/ […]
SukaSuka